Rabu, 07 Mei 2014

Secangkir Rindu (Part 10)



SECANGKIR RINDU UNTUK DIGA

Bandara
(part 10)

Hari ini aku akan pergi ke bandara untuk pulang ke Indonesia bersama windy. Dia memperoleh ijin dari maminya. Dan kita sepakat untuk keliling Jakarta setiba di sana. Sejak kejadian aku mendiamkan windy, dia sepertinya lebih menjaga omongannya. Dia juga tidak lagi menyinggung masalah pacar pertamaku. Dia memang sudah tau bagaimana cara aku berpikir, dan aku merasa sangat nyaman dengan semua sikap windy kepadaku.
“jadi nanti kita ke dufan yah?”
“iya win.. eh tau nggak? Disana ada permainan baru loh. Namanya tornado.”
“bukannya di singapur juga ada gin?”
“oh yah?”
“aku rasa begitu. Emang terakhir kamu pergi ke dufan kapan? Aku udah lama banget nggak kesana”
“setahun yang lalu deh..sama..”
“sama siapa? Temen-temen tri sakti ya?”
“diga”
“oh.. sepupu lo itu?”
“dia bukan sepupu gue win!!”
“oh diga santoso…”
“bukaaaan!! Gue kesana sama diga pratama”
“haduh.. gue jadi bingung. Kemaren-kemaren lo bilang diga pratama itu sepupu lo. Sekarang lo bilang dia bukan sepupu lo”
“nggak tau ah”
“iya nggak penting juga lo kesana sama siapa”
Aku memalingkan mukaku. Ada rasa kesal yang tiba-tiba menyergap didada. Kenapa akhir-akhir ini nama diga selalu berkumandang kemana-mana. Aku benci hal itu.
“eh liat deh, ternyata facebook gue masih aktif”
“terus”
“ih lo judes amat sih. Gue heran, lo jadi judes gitu setelah denger nama diga?”
“apaan sih. Orang gue lagi PMS”
“oh..pantesan, gue kena marah terus. Tumben awal bulan gini lo udah dapet”
“awal bulan?”
“iya.. lo kan biasanya dapet di pertengahan bulan”
“gila.. lo apal gue dapetnya kapan? Hahahaha”
“iyalah.. gue kan perhatian sama elo. Siapa lagi orang yang akan nyuruh-nyuruh gue beli pembalut yang mereknya susah di cari kecuali elo. Makanya tanpa lo sadari gue bakalan ngingetin lo buat bawa pembalut kalo lo akan ada harinya.”
“waaah.. salut gue.”
“iya, emang gue kaya lo?? Lo kan orang nggak pernah perhatian sama siapapun!”
“bisa aja lo”
Aku melihat jam tanganku. Masih pukul 11.57, itu berarti dua jam lagi aku akan menunggu. Windy meminta ijin kepadaku untuk pergi ketoilet. Tentu dengan senang hati aku membiarkannnya pergi, daripada aku akan terintrogasi masalah diga.
Aku melihat-lihat sekeliling, cukup lumayan banyak hari ini orang yang akan pergi. Apa kabar denganmu diga.. aku telah merindukanmu dari sekarang. Apakah kamu benar-benar tidak ada niat mencari tahu tentang keberadaanku? Atau kamu dan Karin..
“gin”
“apa wind”
“tadi ada orang yah.. ngenalin wajah gue loh”
“oh yah?”
“iya..”
“terus kenapa?”
“dia nyeremin banget tau”
“oh yah?”
“iya, tapi ganteng sih”
“ah elo mah ngeliat orang ganteng dikit aja langsung pasang muka porno gitu!”
“enak aja!”
Demi apapun didunia ini.. tiba sesosok lelaki berdiri didepan mejaku, mengenakan topi dan jaket milik diga.
“gina…”
“nah ini nih gin, cowok yang tadi gue ceritain” kata windy
“diga?” aku terbengong
“hah? Diga?” windy lebih terbengong
__________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Menabung Emas (top rekomendasi Pegadaian Digital)

Hi, masih bingung bagaimana caranya untuk memulai menabung Emas? Berikut beberapa tips untuk kamu yang ingin memulai menabung Emas ya: ...