Rabu, 14 Mei 2014

Tata Wijaya (Part 3)


TATA WIJAYA
(3)
Aku sedang memperhatikan Adi, kapten basket sekolah ku yang sedari tadi pasang muka malas. Pikirannya merancau kemana-mana.
*mama-papa-somay-es podeng*
Aku cekikikan mengetahui apa yang dia ingin makan. Es podeng? Aku terkekeh. Aku menghampirinya dan membuka pembicaraan.
“panas banget ya di hari ini”
“iya ta. Gue jadi pengen minum es..”
“iya di, gue juga. Es podeng kayaknya enak deh”
“waaaah lo sehati sama gue ta. Gue juga daritadi pengen es podeng banget”
“ya udah. Gimana kalo pas istirahat kita beli?”
“emang disini ada?”
“ada, deket smk 2”
“oke deh ta”
Aku tersenyum memandangnya. Dari sekian ratus siswa. Aku paling suka sama adi. Walaupun dia cukup terkenal di sekolah, dia nggak pernah menyombangkan diri. Tidak seperti si andre. Udah sok ganteng, sok terkenal, pikirannya juga cuma pengen cari perhatian. Nggak jelas. Bedaaaa banget sama adi, dia orangnya manis. Pinter, kapten basket, udah gitu.. dia nggak pernah berpikiran yang aneh-aneh. Dia selalu berpikiran polos. Aku tidak pernah memergoki adi memikirkan perempuan, ataupun ingin mendapat pujian. Dan dari sinilah, aku menyukai adi. Aku selalu berusaha untuk tetap bersikap biasa di depan dia. Karena aku tau, dia sama sekali tidak pernah memikirkan aku. Hanya sesekali, itupun karna dia ingin meminjam spidol merah punyaku. Ah nasib.
Aku tahu hari ini, tina akan mengajak teman-temannya pergi kerumah. Dan pas ayah sedang berada diluar kota sedangkan aku akan pulang sedikit sore, tina ingin sekali menunjukan kepada teman-temannya bahwa dia tinggal dirumah mewah. Tapi aku sama sekali tidak memusingkan hal itu, dia akan membereskan lagi kamarku sebelum aku kembali.
“hai ta”
“iya dit, lo mau ngajakin gue makan kan? Aduh sorry y ague udah ada janji sama adi mau makan es podeng bareng”
*adi lagi.. emang kenapa sih sama adi? Apa jangan-jangan tata suka sama dia ya? Terus emang kenapa kalau semisal gue ikutan makan bareng mereka? Masalah banget ya?*
“udah lo ikut aja dit. Makin rame kan makin asik” kataku akhirnya setelah mengerti apa yang ada di pikiran dodit
“oh oke deh. Si sasa mau ikutan juga tuh ta”
“iya boleh ajak aja dit”
“oke deh”
Aku cekikikan lagi setelah aku iseng melihat mata sasa dan mengetahui apa yang ada dipikirannya. Tapi aku sedikit cemburu, ternyata sasa juga menyukai adi. Dia bahkan sangat senang bisa makan bareng hari ini. Aku menghela nafas dan melanjutkan langkah kakiku.
“hari ini ada eskul di?” dodit tiba-tiba nyletuk *lo hari ini bakalan deketin tata lagi ya di?*
“iya dit. Emang kenapa?” *emang kenapa?*
“ya nggak papa sih. Cuma nanya doang” *ah males banget, pasti hari ini dia bakalan cari perhatiannya si tata*
“ehm” kataku akhirnya, aku tidak menyukai pikiran dodit yang terakhir kalinya.
“emang ka adi nggak capek ya? Nanti sasa bawain air minum ya ka?” *aduuuh.. ka adi kok ganteng banget sih…walaupun lagi makan es podeng, gelepotan begitu tetep aja mukanya ganteeeng… kapan yah ka adi ngajakin sasa pergi bareng?*
Aku menahan tawa. Pikiran sasa benar-benar lucu. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa umur adi lebih muda darinya. Tapi entah kenapa dia selalu memanggil adi dengan sebutan kaka. Ya walaupun lucu, itu juga membuat dadaku serasa sesak sedikit.
Entah bagaimana. Adi memikirkan aku dengan tiba-tiba.
tata? Ternyata dia manis juga yah. Matanya bagus. Kenapa aku baru sadar? Dia juga baik. tapi kata orang-orang dia aneh? Suka senyam senyum sendiri? masa iya? Kok kalo sama aku dia nggak pernah keliatan aneh?*
Aku tersentak setelah pikiran adi terbaca di otakku. Mukaku memerah. Ada rasa janggal. Kenapa siswa disini sangat menyebalkan. Kenapa mereka selalu mengataiku orang aneh. Wajar dong yah kalo manusia kaya aku senyam senyum sendiri? wong aku bisa baca pikiran. Pikiran kalian tuh yang aneh-aneh.
__________________________________________________________________________________________
“tata….”
“iya ayah. Wah pulangnya malem lagi. Apa ayah nggak cape? Pulang kerja langsung kerja lagi. Besoknya bangun kerja lagiii..”
“nggak. Ayah nggak pernah capek kalau bekerja begini. Ayah suka”
“ooya yah, tata pengen Tanya sesuatu tentang mama, boleh kan?”
“tentu sayang. Ada apa?”
“apa mama pernah hadir di mimpi ayah?”
“sering..”
“oh yah? Apa mama secantik tata?”
“tentu. Mama kamu itu.. selain dia cantik, dia juga baik.. baik dengan semua orang tata.. dia nggak pernah menjadi manusia yang egois. Lihat aja mba rista. Dia itu pembantu dari dulu, dari ayah dan mama menikah. Samapi sekarang dia betah tinggal disini..”
“hmm.. ngomong-ngomong soal mba rista. Kayaknya dia lagi banyak pikiran deh yah”
“ah kamu kaya bisa baca pikiran orang aja”
“yeeee ayaaah.. kan bisa dilihat dari matanya.. kayaknya dia lagi butuh banyak duit deh yah.. coba ayah tanyain ke dia. Barengkali emang bener, kan kita bisa bantu?”
“oke..nanti ayah tanyain yah.. oya gimana sekolah kamu? Si tina, anaknya mba rasti apa sejurusan sama kamu ta?”
“nggak yah. Dia masuk ke IPS. Kan tata di IPA”
“oh yayaya.. kamu jangan sombong-sombong yah sama tina. Kasian dia,sesekali kamu ajak jalan dia. Kasian kan dirumah dia juga nggak ngapa-ngapain?”
“iya yah.. ya udah tata ke kamar dulu ya..”
“iya sayang.. jangan lupa belajar.bu rida bilang ke ayah, kalau nilai matematika kamu paling tinggi di kelas. Apa benar?”
“oh itu.. iya yah. Soalnya terlalu gampang buat tata, hehehe”
“dasar tata wijaya”
_____________________________________________________

to be continue eaaa..

1 komentar:

Tips Menabung Emas (top rekomendasi Pegadaian Digital)

Hi, masih bingung bagaimana caranya untuk memulai menabung Emas? Berikut beberapa tips untuk kamu yang ingin memulai menabung Emas ya: ...