Jumat, 26 September 2014

Dear Malam Sabtu

Dear Malam Sabtu,

hati ini seakan peris teriris kalbu, syahdu rindu yang semakin menggebu kini ditelan pilu. seakan duniaku bersatu peluh menjadi satu.
lamaku, aku memperbaruimu dengan sendu. goreskan sejuta peluru dititik kalbu.
aku malu, aku malu mengakui entah bagaimana aku.
yang terkadang ingin menyentuh kembali kisah masa lalu.

Dear Peri Bintang Penjagaku,

aku tau kamu masih menitipkannya setiap waktu,
karna percayaku untukmu sama sekali tidak berkurang sekalipun aku tau,
kau bersamanya di lama waktu kau bersamaku.
itupun aku nikmati, seakan rasa perih menjadi sebuah ilusi bisu.

Dear Maretku,

kau mencampakan ku dengan setengah hatimu,
jadi harus bagaimana aku?
berlari aku telah lelah, sedangkan menantimu tidak kunjung reda.
yang ku sedihi bukan cinta yang berakhir seperti ini, tapi setiaku yang kau khianati.
aku membencimu karena kamu begitu.
aku bukan layangmu yang bisa kau tarik ulur seperti itu,
aku wanitamu yang dulu pernah juga kau rindu
tapi entah bagaimana aku,

jangan seperti ini
aku tengah letih menahan semua
kembalilah
jika cinta ini belum berakhir
jika sudah maka akhirilah dengan indah
bahkan aku tau, tidak ada kisah indah yang akan berakhir
maka bisikkan kepada bumi, langit dan alam semesta
bahwa kisah kita lah yang abadi
indah seperti langit sanubari, lazuardi

bahkan biarkanlah yang tidak mungkin menjadi mungkin
karna bahwasanya, hatiku hancur berkeping

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Menabung Emas (top rekomendasi Pegadaian Digital)

Hi, masih bingung bagaimana caranya untuk memulai menabung Emas? Berikut beberapa tips untuk kamu yang ingin memulai menabung Emas ya: ...