#KamiAhok

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan tetap menjadi pahlawan bangsa sebagai pemimpin yang transparan, jujur dan berani. Saya hanya salah satu rakyat indonesia yang hampir tidak pernah menyumbangkan sesuatu untuk negara. Pendidikan biasa saja, Pekerjaanpun biasa saja. Betapa kuatnya hati beliau diperlakukan seperti ini.

Hati nurani saya tetap saja berpihak kepada Pak Ahok walaupun kemarin saya membaca berita beliau akhirnya ditetapkan menjadi tersangka. Manusia super yang hebat!

Saya yakin, Allah akan menunjukkan kekuasaanNya Pak, yang sabar dan legowo. Semua ini sudah diatur oleh Allah. Hati saya selalu teriris ketika saya membaca artikel tentang bapak, fitnah disana-sini. Tapi Pak, kita tidak boleh mencaci mereka kembali, karena nanti status kita sama.

Kami mencintaimu, Pak Ahok.

#KamiAhok #TetapAhok #Mandelakedua

Jakarta,

17 Nopember 2016

Kita akhiri saja drama ini

Iya, aku memang masih mencintaimu, sama persis seperti dulu, Seperti saat pertama kita bertemu. Lalu kau mengkhianatiku dengan berganti wanita disampingmu, aku kuat.
Aku merasa kuat saat kamu lebih memilih dia. Bukan, lebih tepatnya aku yang memaksamu untuk memilih dia (bahkan mereka) dengan acuhku, dengan kerasku, dengan emosiku.
Aku merasa hebat karena bisa lepas darimu, lepas dari cinta yang berkelit dan berlipat ganda disana sini, sehingga ketika kamu lebih memilih aku, itu tandanya aku siap diperangi oleh berbagai ilusi yang tak pasti dari wanita yang begitu menginginkanmu.
Jadi begini saja, harus aku akui aku mencintaimu, aku mau bagaimanapun, menghindar, tidak mengontakmu, tidak mempedulikanmu, tapi apa kata hatiku?!
Iya dia tetap saja berusaha menegakkan namamu disana, sampai aku gerah dan lepah. Aku ini juga manusia yang ingin bebas tanpamu ada dalam ingatanku.
Sebenarnya gampang saja untukmu masuk lagi kedalam hidupku, tapi otak dan logika menolak keras hal ini. Iya, aku hampir gila karenamu.
Harusnya kamu jujur denganku, sebenarnya kamu mencintaiku atau hanya mengasihiku? tolong jawab dan jelaskan!
Aku tidak apa-apa, aku sudah terbiasa selama bertahun-tahun tertawa dengan hati yang luka, dengan keras dan duka. Aku tidak dapat menghindar dengan apapun yang berkaitan denganmu.
Aku rindu dengan kenangan kita, aku benci karena kamu pernah mengkhianatiku.
Aku bermain dengan emosi dan egoku, aku bermain sampai aku hilang kendali.
Sudahlah, aku lelah dengan drama ini.
Bertemulah denganku, kita akhiri saja.

14 Nopember 2016,
Jakarta

Whtswrong?

bosan, semua aktifitas sehari-hari yang harus dilakukan dan omong kosong lainnya

Bukan lagi-

Bukan lagi kamu yang aku keluh kesahkan, tapi ini tentang masa depanku

Ingkar dunia seakan membuatku redam, mengalah dan kalah

Aku rindu mengingatmu, tapi aku lebih bahagia tanpa kamu, bukan-

Tanpa adanya kita, lagi

Tapi rasanya aku ingin meledak membawa semua emosi pergi

Lalu tinggal dan biarkan kenangan hangus begitu saja, tanpa kamu- lagi-

Sedangkan hati ini, lelah dipermainkan waktu

Kadang cinta tidak perlu dipertahankan, bahkan harus dihilangkan

Terlalu cinta bisa membuat kau benci!

Yang aku rasakan bukan membencimu, tapi membenci hatiku-

Hati yang entah bagaimana tetap positif mengalir ke namamu

Sedangkan, kita tak mungkin dan tak akan pernah bisa bersama untuk memiliki satu sama lain

Hilanglah bersama asa, aku tak akan mencarimu

Biar hidup kita lain- tidak tahu menahu satu sama lain, sendiri, satu

02 Nopember 2016, Pukul 15:45 WIB

Tebet, Jakarta