Ini ku
sebut dengan istilah ‘Rindu Hati’
Sabtu
malam yang begitu sendu, aku berdiam diri disebuah kamar, melihat keseluruhan
dan menghembus nafas dalam. Kini aku baru sadar bahwa aku sudah diduakan oleh
waktu, ditigakan oleh serpihan kasih seorang ibu. Pelan tapi pasti aku
merasakan sesuatu yang entah bagaimana dapat aku katakan dengan jelas, tapi aku
merindukan dekap yang penuh kasih dari seorang… mama.
Tiba-tiba
wajah cantiknya berputar-putar dirongga pikiran khayalku, disini sangat dingin
ma.. kataku didalam hati. Aku melihatnya tersenyum, mungkin ia bangga karna aku
bisa menjaga diriku sendiri dengan baik dari luka-luka yang selama ini aku
dapat.
Dari luka
itu, aku selalu mendapatkan sebuah pengalaman yang hebat, aku belajar untuk
bersabar, aku belajar untuk bertahan, dan terkadang aku berusaha untuk pergi, Karena
pergi tak selamanya mendapatkan kesedihan dan bertahan tak selamanya
membahagiakan.
Kini mama
menangis, aku tersentak kaget. Kenapa? Aku bertanya pada dinding kosong berdebu
dikamarku, mungkin karena dia lelah? Jangan ma, jangan lelah terlebih dahulu. Tunggu
aku pulang, tunggu aku mendampingimu, tunggu aku disana.
Mama,
aku sangat mencintaimu lebih dari apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar