Lima belas menit di
Menara BCA
17 September 2012-Bunderan HI-Jakarta Indonesia
Pukul
13.01-13.16
Waktu yang
sangat singkat saat aku bertemu dengan Ibu
Entah itu jalan
yang benar atau salah
Aku lemas,
Sampai saja aku
tak berkata sedikitpun kepada Ibu
Dan tetap
menahan Air mataku selama Lima belas menit
Ibu langsung
memelukku..
Mencium kedua
pipiku, seraya berkata “Apa kabar sayang?”
Aku hanya
tersenyum terpaku
Seperti mimpi,
karna aku seperti terkurung diatas bangunan paling tinggi di Jakarta ini
Dan tak bisa
keluar.. menjamah ramainya Jakarta
Tak seperti
hari kemarin
Ibu
Aku tau kau
pasti sangat lelah,
Kau baru saja
menempuh Jarak dari Tegal-Karawang sabtu pagi
Setelah itu kau
ingin bertemu dengan kaka hanya karna dia seorang yang tau dimana tempat tinggalku.
Kau tempuh lagi
Jarak Karawang-Cibinong senin Pagi
Baru saja kau
menurunkan kaki didepan Rumah kaka
Telfonmu berdering,
namaku hadir di depan layar
“mamah, bisa
ketemu ayu sekarang? Ayu ga bisa keluar lagi setelah jam 14.15
Kau langsung
menelfonku dan berkata
“mamah kangen
kamu sayang, mamah kesitu sekarang”
Aku berlari
mencarimu saat itu dengan segala gundah dan ingin memelukmu erat, menangis di
pundakmu, menciummu..
Engkau dimana
ibu? Aku mencarimu, hatiku miris dan menangis
Kau bilang,
“mamah diantara gedung-gedung tinggi”
Aku semakin
ingin menangis
Dimana?”
“oh.. didepan
menara BCA “
_tetap disitu
dan jangan kemana-mana_
Lima belas
menit aku memandangmu Ibu.
Terima kasih
untuk hari ini.
Air mataku baru
bisa keluar saat ini..
Pukul 20.11
Anakmu,
Ayu widya..